Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti soal hasil survey Poltracking Indonesia yang menempatkan Polri paling rendah soal tingkat kepercayaan publik. Sugeng mengatakan rendahnya kepercayaan publik terhadap Polri karena banyaknya kasus kasus anggota yang menjadi sorotan masyarakat terlebih di fungsi reserse. "Sesungguhnya kepercayaan publik yang rendah ini karena masifnya pemberitaan terkait kasus kasus yang menimpa oknum oknum Polri, di antaranya Ferdy Sambo, kasus Teddy Minahasa dan juga kasus tambang yang menyeret nama nama perwira tinggi Polri yang diduga menerima uang, diduga gratifikasi dan suap," ucapnya.

Padahal, lanjut Sugeng, masih banyak fungsi Polri lainnya yang berjalan dengan baik. Namun, lagi lagi, fungsi lainnya itu tertutup dengan kasus fungsi reserse. Untuk itu, Sugeng meminta Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk memberi perhatian dan pembenahan terhadap fungsi reserse tersebut. "Oleh karena itu IPW meminta pak Kapolri memberikan perhatian penyelesaian kasus kasus terkait pelanggaran oleh perwira tinggi Polri harus lugas dan cepat, tidak ada tindakan melindungi, menutup nutupi atau bersikap transparan dan pengusutannya juga harus akuntabel," ucapnya.

Kalau terus diabaikan, Sugeng menyebut tidak menutup kemungkinan hasil survey lain ke depannya akan tetap memposisikan Polri sebagai lembaga dengan tingkat kepercayaan publik yang rendah. "Khusus menutup tahun 2022 ini, catatan IPW meminta perhatian yang sangat kepada kapolri membenahi reserse, karena tindakan tindakan oknum reserse ini yang disorot oleh publik dengan penilaian yang buruk, penyalahgunaan kewenangan, pemerasan, penerimaan suap, kemudian berpihak dalam penanganan perkara, mengelabuhi pihak pidah yang berperkara, membuat rekayasa perkara dan lain lain," tuturnya. Polri buka suara soal hasil survey dari Poltracking Indonesia menyebut jika Korps Bhayangkara berada di posisi paling buncit terkait tingkat kepercayaan publik.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut pihaknya terus melakukan evaluasi terhadap pembenahan seluruh sistem di Polri. Dedi menyebut Polri hingga kini terus memberikan pelayanan, perlindungan dan pengayoman kepada masyarakat untuk menciptakan keamanan dan ketertiban. "Terima kasih atas masukannya. Polri terus berupaya maksimal untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat dengan program Presisi," jelasnya.

Lebih lanjut, Dedi mengatakan proses pembenahan akan dilakukan mulai dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga pelayanan masyarakat. "Transformasi di bidang orang, transformasi bidang operasional, transformasi bidang pelayanan masyarakat dan transformasi bidang pengawasan," ungkapnya.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *